Membangun Karakter
Tulisan Karya H.Usep "Para Tokoh Pendidik Garut beserta Karya dan Jasa Mereka ",Setidaknya telah mengingatkan kita pada sosok - sosok "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa " yang dengan segala keterbatasannya telah berhasil " Memanusiakan manusia Indonesia" Dalam tulisan yang bernilai tinggi tersebut ,saya menemukan sebuah amanat (tema) yang sangat layak untuk dijadikan pijakan oleh segenap insan Pendidikan ,khususnya para guru .Amanat yang sangat bermakna tersebut disembunyikan dalam rangkain kalimat yang disusun secara apik dan didukung oleh referensi yang lengkap.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa,berahlak mulia , sehat , berilmu ,cakap, kreatif , mandiri , dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Dengan mengambil topik "Kiprah Para Guru Tempo Dulu " tanpa menyepelekan kiprah Guru " Masa Kini ", H Usep mengkritisi kebijakan pemerintah ( Depdiknas ).Menurut ia Para Guru tempo dulu tidak pernah disibukan oleh gelar akademik , Sertifikasi ,Pelatihan ,Seminar , dll yang membuat proses belajar mengajar disekolah terbengkalai , mereka hanya diharuskan berkonsentrasi pada satu hal yaitu membentuk watak bangsa ( Nation Character Building ) dengan cara mendidik ( Apektif ), Mengajar ( Kognitif ), dan Melatih ( Psikomotor ).
Sebagai tokoh masyarakat ,ulama , budayawan , dan sastrawan , H Usep juga mengemukakan kekhawatirannya tentang proses dan hasil pendidikan dewasa ini khususnya yang berhubungan dengan pendidikan budi pekerti ( Apektif ).
Tentunya kekhawatiran ia sangat beralasan , terutama berhubungan dengan derasnya luar ( Budaya Barat ) yang sudah meravuni generasi muda. Bahwa akhir-akhir initingkah laku generasi muda ( pelajar ) tidak sedikit yang sudah tidak lagi mencermikan " Keterpelajaran"
Pendidikan budi pekerti memang smpat menjadi sorotan , teruatma dikalangan budayawan dan pemuka agama. Namun dengan alasan mengimbangi dan mengejar kemajuan teknologi , konsep pendidikan malah cenderung "kebarat-baratan ".Pendidikan budi pekerti dan agama hanya sebatas " tamba karawan", Sebut saja pesantren kilat ( Peskil ).
Post a Comment for "Membangun Karakter"
Post a Comment